Tahukah Kamu Siapa Panglima Perang Yang Berhasil Menaklukkan Andalusia?

#06Muharram1445H #Mariketahui

Tahukah Kamu Siapa Panglima Perang Yang Berhasil Menaklukkan Andalusia?

Sahabat HOTS Fillah,
Siapa saja tokoh pejuang Islam yang kalian ketahui. Perjuangan dan kisahnya mampu mengubah peradaban dunia. Para kesatria hebat, gagah berani juga tak gentar melawan musuh. Para pejuang yang membela agama Allah.

Misi ekspansi pasukan Islam ke luar Jazirah Arab bermula di masa Khulafaur Rasyidin, dengan tujuan menyebarluaskan Islam ke seluruh wilayah yang memungkinkan untuk di jangkau pasukan Islam. Maka tercapailah penaklukan atas Syam (Syiria, Palestina dan sekitarnya), Irak dan Iran (Persia).

Pasukan muslimin juga berangkat menaklukan Mesir di bawah pimpinan panglima Amr bin Ash. Mesir saat itu berada di bawah kekuasaan penjajah Romawi (Bizantium). Setelah masuk ke Mesir, mereka menuju ke arah Burqah, lalu sampailah pasukan Islam ke Tripoli (sekarang ibu kota negara Libya) untuk mengepungnya dan mendudukinya. Hingga penaklukkan Andalusia.

Lalu siapakah panglima perang yang berhasil menaklukkan Andalusia?

Andalusia atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Spanyol adalah negeri kaum Muslimin yang pernah ditaklukan oleh salah satu panglima perang Islam. Ia berasal dari suku Berber, Afrika yang kemudian memeluk Islam dan banyak dikenang serta diingat orang. Seorang panglima yang bernama Thariq bin Ziyad.

Nama lengkapnya adalah Thariq bin Ziyad bin Abdullah bin Walgho bin Walfajun bin Niber Ghasin bin Walhas bin Yathufat bin Nafzau. Ia dilahirkan pada tahun 50 H (670 M), Ia adalah putra suku Ash Shadaf yakni penduduk asli daerah Al Atlas di tengah suku keluarga Berber dari kabilah Nafazah, di Afrika Utara.

Thariq berperawakan tinggi, berkening lebar dan berkulit putih kemerahan. Dia masuk Islam di tangan seorang komandan muslim bernama Musa bin Nusair, orang yang dikagumi karena kegagahan, kebijaksanaan dan keberanianya.

Thariq adalah salah seorang panglima terbesar dalam sejarah Islam yang merupakan prajurit Kerajaan Umawiyah (Bani Umayyah). Setelah Musa bin Nushair membuka jalan pasukan Islam ke Eropa, Thariq bin Ziyad menyempurnakannya dengan menaklukkan Andalusia. Atas perintah Khalifah Al Walid bin Abdul Malik, Thariq membawa pasukan Islam menyeberangi selat Gibraltar menuju daratan Eropa dari sinilah sejarah bangsa Ifranji sebutan untuk orang-orang Eropa itu berubah.

๐ŸŒ Kondisi Spanyol Sebelum Kedatangan Thariq bin Ziyad

Sebelumnya, sejak tahun 597 M, Spanyol dikuasai bangsa Gotic, Jerman. Raja Roderick yang berkuasa saat itu. Ia berkuasa dengan lalim. Ia membagi masyarakat Spanyol ke dalam lima kelas sosial.

(1) Kelas Keluarga raja, bangsawan, orang-orang kaya, tuan tanah, dan para penguasa wilayah. (2) Kelas kedua diduduki para pendeta. (3) Para pegawai negara seperti pengawal, penjaga istana dan pegawai kantor pemerintahan.(4) Para petani, pedagang dan kelompok masyarakat yang hidup cukup lainnya. Mereka dibebani pajak dan pungutan yang tinggi. (5) Para buruh tani, serdadu rendahan, pelayan, dan budak. Mereka paling menderita hidupnya.

Akibat klasifikasi sosial itu, rakyat Spanyol tidak kerasan. Sebagian besar mereka hijrah ke Afrika Utara. Para imigran Spanyol itu kebanyakan beragama Yahudi dan Kristen. Bahkan, Gubernur Ceuta, bernama Julian dan putrinya Florinda yang dinodai Roderick ikut mengungsi.

Melihat kedzaliman itu, Musa bin Nusair berencana ingin membebaskan rakyat Spanyol sekaligus menyampaikan Islam ke negeri itu. Khalifah Al Walid bin Abdul Malik memberi izin. Musa segera mengirim Abu Zarโ€™ah dengan 400 pasukan pejalan kaki dan 100 orang pasukan berkuda menyeberangi selat antara Afrika Utara dan daratan Eropa.

Keberhasilan ekspedisi Abu Zarโ€™ah membangkitkan semangat Musa bin Nusair untuk menaklukan seluruh Spanyol. Maka, ia memerintahkan Thariq bin Ziyad membawa pasukan untuk penaklukan yang kedua.

๐Ÿšข Pendaratan Pasukan Islam di Spanyol

Panglima perang Thariq bin Ziyad bersama 7000 tentara, yang mayoritas berasal dari suku Berber, menyeberang ke Spanyol di tahun 711 M. ia mendarat dekat gunung batu besar yang kelak dinamai dengan namanya, Jabal Thariq, Orang Eropa menyebutnya Gilbraltar. Setelah berhasil menyeberang ke daratan Spanyol dengan kapal, tiba-tiba Thariq berdiri di depan pasukannya seraya memerintahkan dengan lantang, berwibawa dan tegas agar pasukannya membakar semua armada kapal yang mereka miliki. Hal itu membuat pasukannya kaget.

Ia lantang dan tegas menyuruh membakar kapal-kapal tersebut dan membuat para pasukannya kaget dan heran. Mereka bertanya: โ€œApa maksud Anda? Kalau kapal-kapal itu dibakar, bagaimana nanti kita bisa pulang?โ€ tanya yang lain.

Dengan pedang terhunus dan kalimat tegas, Thariq berkata: “Kita datang ke sini bukan untuk kembali. Kita hanya memiliki dua pilihan yaitu Menaklukkan negeri ini lalu tinggal di sini atau kita semua binasa..!!”

Kini pasukannya paham. Mereka menyambut panggilan jihad Panglima Perang mereka itu dengan semangat berkobar

๐ŸŒ Menaklukkan Andalusia

Mendengar kedatangan kaum muslimin, Roderick yang tengah sibuk menghadapi pemberontak-pemberontak kecil di wilayahnya langsung mengalihkan perhatiannya kepada pasukan kaum muslimin. Ia kembali ke ibu kota Andalusia kala itu, Toledo, untuk mempersiapkan pasukannya menghadang serangan kaum muslimin. Roderick bersama 100.000 pasukan yang dibekali dengan peralatan perang lengkap segera berangkat ke Selatan menyambut kedatangan pasukan Thariq bin Ziyad.

Ketika Thariq bin Ziyad mengetahui bahwa Roderick membawa pasukan yang begitu besar, ia segera menghubungi Musa bin Nushair untuk meminta bantuan. Dikirimlah pasukan tambahan yang jumlahnya hanya 5000 orang.

Akhirnya pada 28 Ramadhan 92 Hijriyah bertepatan dengan 18 Juli 711 M, bertemulah dua pasukan yang tidak berimbang ini di Medina Sidonia. Perang yang dahsyat pun berkecamuk selama delapan hari. Kaum muslimin dengan jumlahnya yang kecil tetap bertahan kokoh menghadapi hantaman orang-orang Visigoth pimpinan Roderick. Keimanan dan janji kemenangan atau syahid di jalan Allah telah memantapkan kaki-kaki mereka dan menyirnakan rasa takut dari dada-dada mereka. Di hari kedelapan, Allah pun memenangkan umat Islam atas bangsa Visigoth dan berakhirlah kekuasaan Roderick di tanah Andalusia.

Setelah perang besar yang dikenal dengan Perang Sidonia ini, pasukan muslim dengan mudah menaklukkan sisa-sisa wilayah Andalusia lainnya. Musa bin Nushair bersama Thariq bin Ziyad berhasil membawa pasukannya hingga ke perbatasan di Selatan Andalusia.

๐Ÿ˜๏ธ Kembali ke Damaskus

Musa bin Nushair dan Thariq bin Ziyad tidak hanya mengalahkan penguasa-penguasa zalim di Eropa, namun mereka berhasil menaklukkan hati masyarakat Eropa dengan memeluk Islam. Mereka berhasil menyampaikan pesan bahwa Islam adalah agama mulia dan memuliakan manusia. Manusia tidak lagi menghinakan diri mereka di hadapan sesama makhluk, kemuliaan hanya diukur dengan ketakwaan bukan dengan nasab, warna kulit, status sosial dan materi. Musa dan Thariq juga berhasil menanamkan nilai-nilai tauhid, memurnikan penyembahan hanya kepada Allah semata.

Memandang keberhasilan Musa dan Thariq menaklukkan Andalusia dan menanamkan nilai-nilai Islam di negeri tersebut, khalifah Al Walid bin Abdul Malik memanggil mereka beruda kembali ke Damaskus.

๐Ÿ‘ณ Wafatnya Thariq bin Ziyad
Setelah bertemu Khalifah dan kembali ke Damaskus. Thariq bin Ziyad sakit dan menghembuskan nafas terakhirnya di Damaskus, Suriah pada tahun 720 M. Namun dari literatur yang Mimin baca, tidak diketahui banyak bagaimana kehidupan akhir dari Thariq bin Ziyad.

Namun Thariq bin Ziyad telah menorehkan namanya di lembar sejarah sebagai putra asli Afrika Utara muslim yang menaklukkan daratan Eropa. Jasa-jasa Thariq dan kepahlawanannya diabadikan dengan nama selat yang memisahkan Maroko dan Spanyol dengan nama Selat Gibraltar. Gibraltar adalah kata dalam bahasa Spanyol yang diartikan dalam bahasa Arab sebagai Jabal Thariq atau dalam bahasa Indonesia Bukit Thariq.

Sahabat HOTS, demikianlah sejarah singkat kisah Thariq bin Ziyad sang panglima yang berhasil menaklukkan Andalusia. Jika ada kekurangan di dalam penyampaian kisah di atas, Mimin mohon maaf. Dan semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah Thariq bin Ziyad.

#MetodeKauny #HafizhOnTheStreet #HOTSerDaerah #PejuangAlquran #HijrahItuMudah

FB http://Facebook.com/hafizhonthestreet
IG http://Instagram.com/hotsofficial_kauny
YT https://bit.ly/Youtube_HOTSOfficial
Web www.hafizhonthestreet.com
0821 5117 5117

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top