Reminder! Jangan Lupa Besok Puasa Tasu’a dan Asyura

#08Muharram1445H #SelangkahMengenalSunah

Reminder! Jangan Lupa Besok Puasa Tasu’a dan Asyura

Assalamu’alaikum Sahabat HOTS, apa kabar di hari Rabu ini? Sudah setor hafalan hari ini? Yuk tetap semangat.

Alhamdulillah kita sudah memsuki hari ke-8 di bulan Muharram ini. Salah satu bulan yang sangat diistimewakan karena termasuk bulan Al Asyhur Al Hurum atau bulan-bulan yang dimuliakan, selain Dzulqaidah, Dzulhunjah dan Rajab.

Nah biasanya setiap tanggal 10 kita melakukan puasa sunah Asyura. Namun dianjurkan untuk melakukan puasa Tasu’a terlebih dahulu pada tanggal 09 Muharram. Hal ini karena umat Yahudi juga sering berpuasa pada 10 Muharram, sehingga untuk membedakan dengan mereka maka umat Muslim dianjurkan untuk puasa Tasua pada 9 Muharram. InsyaAllah puasa sunnah tahun ini jatuh pada tanggal 27 & 28 Juli 2023.

Kenapa kita dianjurkan melakukannya?

Puasa Tasua dan Asyura merupakan puasa sunnah, yang dilakukan saat memasuki Tahun Baru islam. Itu berarti, jika dikerjakan, maka yang melaksanakannya akan mendapatkan pahala. Namun jika tidak dilakukan, maka orang tersebut tidak berdosa.
Kedua puasa ini sendiri dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk dilaksanakan di bulan Muharram dikarenakan memilki banyak keutamaan.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mendorong kita untuk banyak melakukan puasa pada bulan tersebut sebagaimana sabdanya:

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (Muharram). Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).

An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Hadits ini merupakan penegasan bahwa sebaik-baik bulan untuk berpuasa adalah pada bulan Muharram.” (Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim Ibnu Al Hajjaj, An Nawawi, 8/55, Dar Ihya’ At Turots, cetakan kedua, 1392.)

Lalu mengapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diketahui banyak berpuasa di bulan Sya’ban bukan malah bulan Muharram? Ada dua jawaban yang dikemukakan oleh An Nawawi.

Pertama: Mungkin saja Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam baru mengetahui keutamaan banyak berpuasa di bulan Muharram di akhir hayat hidup beliau.

Kedua: Boleh jadi pula beliau memiliki udzur ketika berada di bulan Muharram (seperti bersafar atau sakit) sehingga tidak sempat menunaikan banyak puasa pada bulan Muharram. (Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim Ibnu Al Hajjaj, An Nawawi, 8/55, Dar Ihya’ At Turots, cetakan kedua, 1392.)

Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, “Puasa yang paling utama di antara bulan-bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijah, Muharram, Rajab) adalah puasa di bulan Muharram (syahrullah).”[Latho-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, hal. 67, Al Maktab Al Islami, cetakan pertama, tahun 1428 H)

Yuk ketahui keutamaan Puasa Tasua dan Asyura

  1. Berpuasa di Hari Bertaubat
    Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Muharram adalah bulannya Allah yang di dalamnya tepat menjadi hari bertaubat umat Islam atas dosa-dosa yang terdahulu”. (HR. Imam Nasai)
  2. Puasa di Hari yang Dicintai Rasulullah

“Saya tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa pada suatu hari karena ingin mengejar keutamaannya selain hari ini (‘Asyura) dan tidak pada suatu bulan selain bulan ini (maksudnya: bulan Ramadhan).” (HR. Al-Bukhari)

  1. Imbalan Berupa Dihapuskan Dosa Tahun Lalu

Diungkapkan oleh Abi Qatadah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ditanya tentang puasa Asyura kemudian beliau menjawab, “menebus dosa satu tahun sebelumnya.” (HR.Muslim)

  1. Bagaikan Ibadah 700 Tahun

Imam Ghazali menjelaskan dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin:
“Barangsiapa berpuasa tiga hari di bulan mulia (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Rajab dan Muharram) di hari Kamis, Jumat dan Sabtu, maka Allah akan mencatat baginya ibadah 700 tahun.”

  1. Termasuk dalam Keutamaan Berpuasa dalam Bulan-bulan Mulia atau Al-Asyhurul Hurum. 

Keutamaan ini telah tertuang dalam hadits berikut:
  عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ. (رَوَاهُ دَاوُدَ وَابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهِمَا)

Diriwayatkan dari Al-Bahili, “Aku mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu berkata: Wahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah. Al-Bahili menjawab: Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu? Aku menjawab: Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya dan puasalah pada bulan-bulan mulia.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).

  1. Pahalanya Sama dengan Puasa Satu Bulan Penuh

Seperti dinyatakan dalam hadits berikut:

  عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)

“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa  (HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah).  (Abdul Adhim bin Abdul Qawi al-Mundziri, at-Targhîbu wat Tarhîbu minal Hadîtsisy Syarîf, [Beirut, Dârul Kutubil ‘Ilmiyyah], juz II, halaman 70).

  1. Menghapus dosa satu tahun yang lalu

Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

“Puasa ‘Asyura aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR.Muslim: 1162)

Nah Sahabqt, melihat begitu banyak kemuliaan bulan Muharram ini, alangkah baiknya jika sebagai umat Islam melaksanakan amalan-amalan baik sebagaimana ajaran Rasulullah dan tidak terbatas hanya melaksankan puasa Tasua dan Asyura saja. Semoga ini menjadi pengingat untuk kita semua. Semangat!

Sumber:
https://muslim.or.id/23090-keutamaan-puasa-asyura-dan-sejarahnya.html
https://rumaysho.com/9352-keutamaan-puasa-9-muharram.html
https://rumaysho.com/3750-keutamaan-puasa-asyura.html
https://www.rumahzakat.org/id/inilah-keutamaan-puasa-tasua-dan-asyura-di-bulan-muharram
https://muslimah.or.id/2534-muharram.html
https://mui.or.id/hikmah/31207/puasa-tasua-dan-asyura-niat-dan-keutamaannya/
https://katadata.co.id/agung/lifestyle/64214748b746d/memahami-puasa-tasua-dan-asyura-niat-keutamaan-dan-tata-caranya

#MetodeKauny #HafizhOnTheStreet #HOTSerDaerah #PejuangAlquran #HijrahItuMudah

FB | http://Facebook.com/hafizhonthestreet
IG | http://Instagram.com/hotsofficial_kauny
YT | https://bit.ly/Youtube_HOTSOfficial
Web | www.hafizhonthestreet.com
0821 5117 5117

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top