#RamadhanBangkit #13Rajab1443H #MariKetahui
Para penghafal Al-Qur’an juga para pengkaji Al-Qur’an tentu pernah belajar tafsir. Menurut Wikipedia pengertian tafsir adalah ilmu yang mempelajari kandungan kitab Allah yang diturunkan kepada Rasulullah ﷺ, berikut penjelasan maknanya serta hikmah-hikmahnya. Sebagian ahli tafsir mengemukakan bahwa tafsir adalah ilmu yang membahas tentang Al-Qur’an Al Karim dari segi pengertiannya terhadap maksud Allah sesuai dengan kemampuan manusia.
Nah, tahukah kamu siapa cendikiawan muslim yang dijuluki sebagai Sang Bapak Tafsir?
Ia adalah Ath Thabari, seorang ahli Fikih, Ssejarawan, ahli Tafsir (mufasir) dan memahami sunah serta ilmu Al-Qur’an. Nama lengkapnyanya adalah Abu Ja’far Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Ghalib Al Amali Ath Thabari. Ia lebih dikenal dengan nama Ibnu Jarir atau Ath Thabari.
Imam Ath Thabari lahir pada tahun 838 M atau 224 Hijriyah di Amol atau Amuli, ibu kota Thabaristan sebelah selatan Laut Kaspia di Persia (Iran).
Syekh Muhammad Sa’id Mursi dalam buku Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah menggambarkan sosok Imam Ath Thabari antara lain kulitnya berwarna coklat, badannya tegap tinggi dan matanya lebar.
Imam Ath Thabarj hidup pada masa keemasan Islam, yaitu pada pemerintahan Daulah Abbasiyah (750-1242 M) yang berpusat di Baghdad. Ketika ia lahir, yang menjadi penguasa saat itu adalah Al Wasiq Billah atau Harun bin Muhammad Al Mu’tasim yang diangkat sebagai khalifah ke-9 (842-847 M). Jika ditelusuri lebih jauh, selama hidupnya Ath Thabari pernah mengalamak 10 kali pergantian khalifah hingga khalifah ke-18 yaitu Al Muqtadir yang berkuasa pada 908-934 M.
Ath Thabark mulai mengembara mencari ilmu saat usianya baru menginjak 12 tahun. Ia melintasi berbagai daerag demi memenugi rasa hausnga akan ilmu. Mulai dari Mesir, Syam serta Irak pernah dijelajahinya. Namun pada akhirnya ia menetap di Baghdad hingga akhirnya wafat di tahun 310 Hijriyah.
Kenapa ia dijuluki sebagai Sang Bapak Tafsir?
Karena ia memiliki sebuah karya tafsir yang sangat fenomenal dan hingga sekarang karyanya masih menjadj rujukan wajib untuk dipelajari oleh para pengkaji Al-Que’an dan Tafsir.
Selama hidupnya, Ibn Jarir dikenal sebagai salah seorang cendekiawan yang pendapatnya atau fatwanya selalu dirujuk. Ia merupakan seorang ulama yang bisa dikatakan menguasai seluruh keilmuan yang tidak tertandingi di masanya. Seorang penghafal Al-Qur’an dan Hadits dengan pengetahuan akan makna dan kandungan fikihnya serta cabang-cabang keilmuan yang ada di dalamnya.
Sebagai bukti atas keluasan ilmunya, Ath Thabari atau Ibnu Jarir memiliki banyak sekali karya-karya ilmiah yang sampai saat ini menjadi rujukan para pengkaji Islamic Studies. Dua dari karya-karyanya yang fenomenal antara lain Jami’ Al Bayan Fi Tafsir Al-Qur’an (Tafsir), Tarikh Al Umam Wa Al Mulk (Sejarah).
Jami’ Al Bayan Fi Tafsir Al-Qur’an merupakan kitab tafsir 30 Juz yang terdiri dari beberapa volume atau jilid. Dahulu kitab ini nyaris tidak bisa kita dapati hari ini, sebelum akhirnya ditemukan versi lengkapnya di era Amir Hamud Ibn Amir Abdur Rasyid dan kemudian segera disalin dan dicetak.
Seluruh pengkaji Al-Qur’an baik dari Timur maupun Barat bersepakat akan tingginya level kitab ini. Al Suyuthi berpendapat bahwa karya Ibn Jarir ini merupakan karya tafsir yang paling agung dan memuat berbagai penjelasan keilmuan yang begitu luas. Bahkan, Al Nawawi berpendapat bahwa tidak ada yang mampu menyaingi karya Ibnu Jarir ini.
Selain itu, Cendekiawan Barat seperti Noldeke mengatakan bahwa jika seorang pengkaji tafsir telah membaca karya Ibn Jarir maka ia tidak membutuhkan karya-karya tafsir muta’akhir.
Beberapa pendapat para cendekiawan itu membuktikan level dari karya Ibn Jarir ini sehingga tidak heran jika ia dijuluki sebagai bapak Tafsir.
Peranan Imam At-Thabari Dalam Pengembangan Ilmu Tafsir
Imam Thabari dikenal sebagai Amirul Mukminin dalam tafsir, banyak pujian terhadap kitab tafsirnya. Dengan ilmunya yang luas itu ia telah membantu pengembangan ilmu tafsir yang bisa dirasakan sampai hari ini. Namun sangat disayangkan, mayoritas kitab beliau hilang dan tidak sampai kepada kaum muslimin kecuali hanya sedikit.
Beliau adalah seorang laki-laki yang mempunyai ilmu yang sangat luas, maka tidak heran jika karangan beliau tak bisa dihitung hanya dengan waktu 1000 detik.
Sumber:
▪️https://ahmadbinhanbal.com/biografi-ibnu-jarir-at-thabari-dan-tafsir-jami-al-bayan-an-tawil-aayaa-al-quran/
▪️https://www.republika.co.id/berita/pzwo9i313/mengenal-imam-aththabari
▪️https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Jarir_ath-Thabari
▪️https://tafsiralquran.id/biografi-ibn-jarir-at-thabari-sang-bapak-tafsir-yang-fenomenal/
#MetodeKauny #HafizhOnTheStreet #HOTSerDaerah #PejuangAlquran #HijrahituMudah
FB http://Facebook.com/hafizhonthestreet
IG http://Instagram.com/hotsofficial_kauny
YT https://bit.ly/Youtube_HOTSOfficial
Web www.hafizhonthestreet.com
0821 5117 5117