Suara Anak-anak Obat Rindu Kami

Pengalaman pertama sebagai reviewer hafalan anak-anak, membuat saya keringat dingin. Sebelum me-review, pertama saya cari waktu dan tempat yang sepi. Bahkan jika suami di rumah, saya pergi ke ruang lain untuk merekam suara atau suami saya usir terlebih dulu karena saya malu. Saya berlatih dulu untuk mengucapkan setiap kalimat yang saya ingin sampaikan kepada anak-anak, supaya bahasanya jelas dan mudah dipahami.

Usai menjadi reviewer pengganti, Bunda Ratna menempatkan saya di grup tetap. Awalnya 1 grup saja, lalu bertambah 2 grup lagi. Kemudian saya dicemplungkan juga ke HOTS Kids pemula dengan usia anak-anak di sana umur 2-5 tahun. Masyaa Allah tabarakallah. Menyimak bacaan mereka dan menjadi reviewernya sungguh tantangan tersendiri. Terkadang wali santri menghubungi saya agar mengirimkan voice note bagi anak atau keponakannya yang sedang ngambek gak mau setoran. Hehehee.

Lama kelamaan saya sangat menikmati menjadi reviewer HOTS Kids. Sungguh menyenangkan menyimak bacaan mereka. Ada lucu, seru, dan haru. Apalagi jika menyimak bacaan anak yang masih cadel dan nafasnya masih pendek-pendek. Suami juga sering saya perdengarkan setoran hafalan santri HOTS Kids. Terkadang kami meluangkan waktu untuk menyimak bersama, lalu takjub atau tertawa berdua. Mereka menjadi motivasi kami untuk turut rajin menghafal.

“Anak-anak saja bisa hafal, masak kita sudah umur segini gak mau mencoba menambah hafalan sih,” ucap saya dalam hati.

Saya juga terpacu untuk terus belajar memperbaiki bacaan Al-Qur’an. Untuk dapat upgread diri dalam mengajar anak-anak ini. Mendengar hafalan anak-anak menjadi hiburan yang amat istimewa bagi saya dan suami. Bagi orang lain mungkin sudah biasa dan sudah pernah mengalami menyimak bacaan cadel anak-anaknya. Tetapi bagi saya yang sudah kepala 4 ini dan suami menjelang kepala 5 belum pernah mendengarkan suara cadel anak sendiri saat melantunkan ayat suci Al-Qur’an. Ya, Allah belum mengizinkan kehadiran anak dalam rumahtangga kami menginjak usia 15 tahun ini.

Manfaat lain yang juga saya rasakan dengan keterlibatan bersama HOTS ini adalah waktu jadi bermanfaat. Waktu yang tadinya banyak kosong dan sia-sia, Alhamdulillah dengan izin Allah menjadi lebih bermakna.

Dulu rajin ngintip medsos hanya sekadar kepo karena mungkin kurang kerjaan. Sekarang sebagian besar waktunya diisi dengan menyimak hafalan anak-anak ataupun setoran hafalan sendiri dan belajar Al-Qur’an. Ternyata dengan kita semakin sibuk dengan kegiatan positif, hidup lebih bergairah dan mau tak mau kita jadi lebih pintar manajeman waktu. Terutama antara aktivitas dunia nyata dan dunia maya.

Demikianlah sedikit cerita pengalaman saya bersama HOTS terutama HOTS Kids. Semoga amal yang sedikit ini tercatat di sisi Allah sebagai amal saleh. Semoga ada di antara anak-anak yang sudi mendoakan kami jika wafat nanti.

Terimakasih banyak untuk HOTS yang sudah memberikan saya kesempatan untuk ikut sedikit beramal dan menjadikan kami keluarga dalam rumah yang megah ini. Terimakasih pada sahabat yang pertama kali memperkenalkan saya pada HOTS, semoga menjadi amal jariyah bagimu. Banyak terimakasih juga untuk admin dan teman-teman di HOTS Fasil 1 Akhwat atas bimbingannya.

Spesial terimakasih dan sayang yang tulus untuk Bunda Ratna, perjuanganmu membersamai HOTS Kids sungguh sangat luar biasa. Semoga Allah ridha. Aamiin. Bunda Yunie Komandan Fasil Kids, para bunda admin dan reviewer HOTS Kids yang sudah selayaknya saudara bagi kami. Semoga kami dapat terus membersamai perjuangan HOTS hingga akhir hayat.
(Roza Marlina#Reviewer HOTS Kids#Bandar Lampung)*

(Sumber: Buku Dakwah Ukhuwah Perjuangan, Refleksi 7 Tahun Pengabdian Komunitas HOTS)

FB http://Facebook.com/hafizhonthestreet
IG http://Instagram.com/hotsofficial_kauny
YT 
Web www.hafizhonthestreet.com
0821 5117 5117 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top