Kisah Keluarga Rasulullah Merayakan Hari Raya Idul Fitri

#08Syawal1443H #MariKetahui

Setelah sebulan lamanya kita menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, tibalah saatnya hari kemenagan itu tiba. Gema suara takbir terdengar di seluruh penjuru dunia, menyambut datanganya hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H.

Ada sebuah kisah mengharukan tentang keteladanan keluarga Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassallam, yaitu Ali bin Abi Thalib. Kisah ini bisa menjadi pelajaran penting, terlebih umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Dikisahkan, usai shalat Ashar, setelah seharian merasa sedih, karena bulan Ramadhan akan segera berakhir, Ali kemudian pulang dari masjid. Fatimah pun heran melihat mata suaminya itu sembab melukiskan kesedihan. Ia lantas bertanya, “Kenapa engkau terlihat pucat, tidak ada tanda-tanda keceriaan sedikit pun di wajahmu, padahal sebentar lagi kita akan menyambut hari kemenangan?”

Ali hanya terdiam lesu, tak berapa lama kemudian ia minta pertimbangan sang istri untuk mensedekahkan semua simpanan pangannya kepada fakir miskin. “Hampir sebulan kita mendapat pendidikan dari Ramadhan, bahwa lapar dan haus itu teramat pedih. Segala puji bagi Allah, yang sering memberi hari-hari kita dengan perut sering terisi.”

Sore itu juga, beberapa jam sebelum takbir berkumandang, Ali bin Abi Thalib terlihat sibuk mendorong pedatinya, yang terdiri dari tiga karung gandum dan dua karung kurma hasil dari panen kebunnya. Ia berkeliling dari pojok kota dan perkempungan untuk membagi-bagikan gandum dan kurma itu kepada fakir miskin dan yatim/piatu.

Sementara istrinya, Fatimah Az Zahra, sambil menuntun dua putranya Hasan dan Husain (cucu Nabi), nampak di tangannya memegang kantong plastik yang besar. Mereka sekeluarga, kompak mendatangi kaum fakir miskin untuk disantuni. Begitu mereka berjalan sampai larut malam, tangannya membagikan santunan, bibirnya bertakbir kepada Allah.

Ketika hari raya tiba dan selepas shalat Idul Fitri, Ali naik ke atas mimbar dan berkutbah di Masjid Qiblatain, potongan isi khutbah itu di antaranya tentang beberapa tanda-tanda orang yang mendapatkan “takwa” dari puasanya yang sebulan penuh, “Yaitu mereka yang peka hati nuraninya, sehingga menggerakkan tangannya untuk peduli kepada sesama, berbagi rezeki, berbagi kebahagiaan, berbagi senyuman yang hangat, sebab kita semua sudah merasakan, bahwa lapar dan dahaga itu sesuatu yang berat” Begitulah Ali bin Abi Thalin, beliau tak akan pernah mengucapkan, sebelum ia sendiri sudah melakukan dan memberi keteladanan.

Setelah shalat ‘Ied dan hari masih sangat pagi, Sahabat beliau, Ibnu Rafi’i dan Abu Al Aswad Ad Du’ali berkunjung dan bermaksud mengucapkan selamat ‘Idul Fitri kepada keluarga Rasulullah tersebut.

Saat pintu terbuka, alangkah kagetnya mereka berdua, kedua hidung dua karib ini mencium aroma tak sedap, dari nampan yang berisi gandum dan roti kering yang sudah basi dan disantapnya makanan yang tak layak konsumsi itu dengan lahapnya. Seketika itu Ibnu Rafi’i dan dan Al Aswad Ad Du’ali berucap istighfar, sambil berpelukan dan menangis, karena kedua dada sahabat ini ada yang nyeri di sana. setengah lari ia pun bergegas menghadap Rasulullah.

Tiba di depan Rasulullah, ia pun mengadu, “Ya Rasulullah. Putra baginda, putri baginda dan cucu baginda,” ujar Ad Du’ali terbata-bata. “Tenangkan dirimu, ada apa wahai sahabatku?” kata Rasulullah menenangkan. “Segeralah ke rumah menantu dan putri baginda, Ya Rasulullah. Saya khawatir cucu baginda Hasan dan Husein akan sakit.” “Ada apa dengan cucuku dan keluargaku?” “Saya tak kuat menceritakan itu sekarang, lebih baik menengoknya…” Tak berpikir lama, Rasulullah pun segera menuju rumah putrinya.

Tiba sampai di halaman rumah, tak ada apa-apa yang dikhawatirkan oleh Ad Du’ali. Justru tawa bahagia mengisi percakapan antara Ali, Fatimah dan kedua anaknya. Bahkan, yang sedikit aneh, mata Ad Du’ali sendiri menyaksikan, ternyata keluarga itu masih menyimpan sedikit kurma yang layak dikonsumsi untuk menyambut tamu yang datang.

Mata Rasulullah pun sembab, beliau terharu, sebab ia sendiri melihat bekas-bekas makanan basi yang sudah disantap keluarga itu dan bau basinya masih menyengat. Tak terbendung juga butiran mutiara bening menghiasi wajah Rasulullah nan bersih.

“Ya Allah, Allahumma Isyhad. Ya Allah saksikanlah, saksikanlah,” demikian bibir Rasulullah berbisik lembut.

Fatimah tersadar kalau di luar pintu rumah, ayahnya sedang berdiri tegak. Gandum basi yang dipegangnya terjatuh ke lantai. “Abah, kenapa engkau biarkan dirimu berdiri di situ, tanpa memberi tahu kami, oh, relakah abah menjadikan kami anak yang tak berbakti?” Ujar Fatimah spontan, lalu mencium tangan ayahnya serta mengajaknya masuk ke ruang tamu.

“Kenapa ayah menangis? Kenapa pula Sahabat Ad Duali mengikuti di belakang?”

Rasulullah tak tahan mendengar pertanyaan itu. Setengah berlari ia memeluk putri kesayangannya sambil berujar, “Semoga kelak surga tempatmu, Nak. Surga untukmu.” Mereka yang ada di situ lalu menjawab bersama-sama, “Allahuma Aaamin”. Air mata Rasulullah tiba-tiba mengucur deras, saat melihat sendiri dengan matanya akan kesederhanaan dan kebersahajaan putri beliau bersama keluarganya.

Di hari Idul Fitri, di saat semua orang berkumpul, berbahagia dengan hidangan aneka macam kuliner, keluarga Rasulullah cukup tersenyum bahagia dengan gandum dan sepotong roti basi yang baunya tercium tak sedap. Demikianlah kesaksikan Ad Duali dan Ibnu Rafi’i atas keluarga Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassallam pada hari Raya Idul Fitri.

Sumber:

▪️https://akurat.co/kisah-kesederhanaan-sahabat-ali-bin-abi-thalib-saat-hari-raya-idulfitri
▪️https://kalam.sindonews.com/berita/1313844/70/kisah-keluarga-nabi-di-hari-raya-idul-fitri
▪️https://retizen.republika.co.id/posts/109331/kisah-keluarga-rasulullah-saw-di-hari-raya-idul-fitri
▪️https://bincangsyariah.com/khazanah/kisah-rasululah-merayakan-hari-raya-idulfitri/

#MetodeKauny #HafizhOnTheStreet #HOTSerDaerah #PejuangAlquran #HijrahituMudah

FB http://Facebook.com/hafizhonthestreet
IG http://Instagram.com/hotsofficial_kauny
YT https://bit.ly/Youtube_HOTSOfficial
Web www.hafizhonthestreet.com
0821 5117 5117

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top