Tahukah Kamu Siapa Orang Pertama Yang Menulis Dengan Pena??

#RamadhanAwesome #21Syaban1444H #MariKetahui

Tahukah Kamu Siapa Orang Pertama yang Menulis dengan Pena??

Sahabat HOTS Fillah,
Setiap dari kita pasti bisa menulis. Menulis menggunakan pena atau pun langsung lewat Laptop. Setiap harinya kita bisa menulis catatan informasi atau pun kisah.

“Katakanlah (wahai Muhammad), “Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Rabbku, sungguh habislah lautan itu sebelum kalimat-kalimat Rabbku habis (ditulis), meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).” (Qs. Al Kahfi: 109).

Ayat ini menegaskan betapa luasnya ilmu Allah hingga manusia diperintahkan untuk mengambil hikmah dari setiap kisah yang diabadikan dalam Alquran. Nah Sahabat, tahukah kamu siapa orang pertama yang menulis dengan pena?

Dia adalah Nabi Idris ‘Alaihissalam. Manusia pertama yang menulis dengan pena serta satu-satunya Nabi yang tinggal di surga tanpa mengalami kematian. Menurut sebuah Hadits dari Abu Dharr, ia adalah orang pertama yang memulai menulis dengan pena. Beliau juga menjahit pakaian dan mengenakannya. Sebelumnya, orang-orang menutupi bagian pribadi mereka dengan daun.

Nabi Idris disebut dua kali dalam Alquran. Dalam daftar 25 Nabi dalam Islam, nama Idris biasanya ditempatkan di urutan ke dua, setelah Adam dan sebelum Nuh. Ia adalah keturunan kelima dari Nabi Adam ‘Alaihissalam. Yaitu Nabi Idris bin Yarid bin Mahlaail bin Qinan bin Ainusy bin Syits bin Adam ‘Alaihissalam. Beliau lahir di masa Nabi Adam ‘Alaihissalam. Pada saat ia dilahirkan, sisa umur Nabi Adam 308 tahun. Beliau lahir di Babilion Irak dan menetap di Mesir. Beliau adalah orang yang jujur dan dianugerahi banyak ilmu dan kecerdasan.

Nabi Syits mengajarkan Idris membaca Shafiah. Allah ﷻ menurunkan 30 Shahifah kepada Nabi Idris ‘Alaihissalam yang berisi petunjuk untuk disampaikan kepada umatnya (keturunan Qabil yang durhaka kepada Allah).

Mereka menimbulkan berbagai bencana dan kerusakan di muka bumi. Oleh Nabi Idris orang-orang ini diajak shalat, puasa dan bersedekah. Tapi, keturunan Qabil ini tak mau mendengar ajakan menuju kebaikan itu. Mereka malah menghina dan mengejek Nabi Idris.

“Hidup kami sudah enak, senang dan serba cukup, kenapa engkau mengganggu kami? Tanya beberapa orang penting dari kaum itu.

“Ajaranmu aneh, kami tak membutuhkannya!” sahut yang lain.
“Lebih baik engkau hidup sendiri bersama Tuhanmu.”

Begitulah tantangan dakwah Nabi Idris selama puluhan tahun menyebarkan ajaran kebenaran. Hanya beberapa gelintir orang yang mau mengikutinya. Sebagian besar dari mereka lebih suka mengikuti hawa nafsunya sendiri.

Allah ﷻ memuliakan Nabi Idris ‘Alaihissalam dalam Surat Maryam (19):56-57), yang artinya: “Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di dalam Kitab (Alquran). Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang Nabi dan Kami telah mengangkatnya ke tempat (martabat) yang tinggi.”

Dalam buku berjudul Kitab Peninggalan-Peninggalan Bersejarah Para Nabi karya Abdul Syukur Al Azizi disebutkan, Nabi Idris ‘Alaihissalam adalah penemu tulisan pertama dalam sejarah peradaban umat manusia.

Pernyataan ini berdasarkan Hadits Nabi Muhammad ﷺ yang diriwiyatkan Muslim dari Mu’awiyah bin Al Hakam As Sulami, yakni: ”Dahulu, ada seorang Nabi yang menulis dengannya (maksudnya menulis di atas pasir). Barang siapa sejalan dengan tulisannya, demikian itulah (tulisannya)”.

Kepandaian menulis yang dimiliki Nabi Idris ‘Alaihissalam sejalan dengan Hadits Nabi ﷺ yang diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnad Ahmad yang menyatakan, ”Makhluk yang pertama kali Allah ciptakan adalah pena. Lalu, Dia berkata kepada pena tersebut, ‘Tulislah.’ Maka, pada saat itu, berlakulah segala apa yang ditetapkan hingga akhir Kiamat.” (Lihat Musnad Ahmad Radhiyallahu’anhu).

Para ilmuwan pernah menemukan beberapa potongan naskah kuno yang diklaim terkait dengan Nabi Idris ‘Alaihissalam. Oleh para sejarawan, naskah kuno itu disebut Kitab Henokh. Salah satu cerita dalam kitab itu berisi tentang peradaban tertua di bumi Lemuria, Atlantis yang hilang ditelan bumi. Juga, prediksi tentang banjir besar yang akan terjadi di bumi. Para ilmuwan itu menduga Kitab Henokh ditulis Nabi Idris yang juga dikenal dengan nama Akhnukh yang dalam bahasa Ibrani disebut Henokh.

Selain dikenal sebagai orang yang pertama menggunakan pena, Nabi Idris ‘Alaihissalam juga dikenal sebagai “Harmasu Al Haramisah” (ahli perbintangan). Juga dijuluki sebagai “Asad Al asad” (singa dari segala singa) karena keberanian dan kegagahannya. Nabi Idris adalah orang yang pertama kali menggunakan bintang sebagai penunjuk arah, waktu yang tepat untuk bercocok tanam, memperkirakan kondisi cuaca dan lain-lain.

Riwayat masyhur menyatakan bahwa Idris wafat di langit keempat. Dalam Hadits mengenai isra’ mi’raj, diterangkan bahwa Nabi Muhammad bertemu dengan Idris di langit keempat. [Lihat Hadits Sahih Bukhari 5:58:227]

#MetodeKauny #HafizhOnTheStreet #HOTSerDaerah #PejuangAlquran #HijrahituMudah

FB | http://Facebook.com/hafizhonthestreet
IG | http://Instagram.com/hotsofficial_kauny
YT | https://bit.ly/Youtube_HOTSOfficial
Web | www.hafizhonthestreet.com
0821 5117 5117

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top