#07RabiulAwal1444H #MariKetahui
Sejak awal abad ke-8 hingga abad ke-16, peradaban Islam memang mengalami perkembangan yang sangat gemilang. Faktanya adalah telah menguasai teknologi mesin air. Penguasaan di bidang ini meliputi masalah penyediaan berbagai sarana air bersih, pengendalian gerakan air, serta berbagai penemuan di bidang Hidrologi.
Hidrologi atau merupakan cabang ilmu bumi yang mempelajari pergerakan, distribusi dan kualitas cairan di seluruh bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber kekuatan cairan. Di era kejayaan peradaban Islam, para ilmuwan Muslim telah memberikan kontribusi yang mulia bagi pengembangan hidrologi.
Nah tahukah kamu siapa ilmuwan yang berjasa dalam mengembangkan dan ahli di bidang Hidrologi?
Iai adalah Muhammad Al-Karaji, seorang saintis terkemuka dari Karadj, Persia. Al Karaji yang mempunyai nama lengkap Abu Bakar Muhammad Al-Karaji bin Al-Hasan, dikenal sebagai Al-Hasib (ahli Hitung). Keahliannya tersohor sejak abad ke-10 M. Al-Karaji berasal dari Karadj, Iran. Keterangan ini menepis keterangan pada salah satu karya tulis modern yang menyebut Al-Karaji berasal dari daerah Al-Karkh, Baghdad.
Al-Karaji merupakan salah satu deretan individu yang memberikan pengaruh besar terhadap dunia ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Sains. Al-Karaji dianggap sebagai ahli matematika terkemuka dan orang pertama yang membebaskan Aljabar dari operasi geometris produk Aritmatika Yunani.
Semasa muda, Al-Karaji merantau ke Baghdad. Di kota ini, ia sempat memegang posisi tinggi dalam pemerintahan pada 1011 Masehi di era pemerintahan Buwaih (945-1055 M). Dia kemudian kembali ke tanah kelahirannya dan meninggal di sana pada 1015 M. Sekembali dari Baghdad, ia akhirnya mulai melakukan penelitian ilmiah. Berbekal dukungan dari penguasa Muslim bernama Abu Ghanim Ma’ruf bin Muhammad, al-Kajari lalu meneliti dan mencurahkan pikirannya bagi pengembangan hidrologi. Ia lalu memutuskan untuk menulis buku tentang cairan yang tersembunyi di perairan.
Kota Baghdad menjadi saksi munculnya ide-ide brilian Al-Karaji. Salah satunya risalah penting aljabar, Al-Fakhri. Karya ini didedikasikan untuk Fakhr Al-Mulk, Menteri Baha’e Ad-Dawlah, penguasa Buyahid Baghdad. Namun, di titik puncak kariernya, Al-Karaji ternyata memutuskan untuk meninggalkan Ibukota Abbasiyah ini. Dia memilih berkonsentrasi pada bidang teknik, seperti hidrologi dan hidrolika. Maka, lahirlah Kitab Ad-Dakwah Islamiyah dan Inbat Al-Khafiya.
Studi Hidrologi dibahas al-Karaji dalam Kitab Inbat al-Miyah Al-Khafiya yang ditulisnya sekitar tahun 1000 M di Persia sekarang Iran. Buku itu membahas cara untuk memperoleh atau memperoleh cairan yang terdapat di bawah tanah. Cairan tersembunyi itu bisa dimanfaatkan untuk menggerakan roda ekonomi dan kehidupan sosial.
Dalam kitab Inbat Al-miyah Al-khafiya, Al-Karaji menjelaskan beragam penemuannya mengenai akuifer, survei sumur gali dan membangun kanal bawah tanah. Inbat al-Miyah al-Khafiya merupakan satu-satunya buku teknik mesin karya Al-Karaji. Buku tersebut dicetak ulang pada era modern di Haydarabad tahun 1940. Edisi lain dikeluarkan pada tahun 1997 oleh Institute of Arabic Manuscripts di Kairo. Buku itu diterjemahkan ke dalam bahasa Persia oleh H Khadiv-Djam pada 1966 M. Buku itu juga dialihbahasakan ke dalam bahasa Prancis oleh Aly Mazaheri pada 1973. Dan muncul baru-baru ini dalam terjemahan bahasa Italia tahun 2007.
Sekembali dari Baghdad, ia akhirnya mulai melakukan penelitian ilmiah. Berbekal dukungan dari penguasa Muslim bernama Abu Ghanim Ma’ruf bin Muhammad, al-Kajari lalu meneliti dan mencurahkan pikirannya bagi pengembangan hidrologi. Ia lalu memutuskan untuk menulis buku tentang cairan yang tersembunyi di perairan.
Inbat al-Miyah al-Khafiya merupakan karya manual tentang hidrolik cairan yang sangat baik. Selain membahas hidrologi, buku ini juga hadir isinya beberapa catatan biografis otomatis, serta dialog dari serangkaian pemikiran relatif terhadap geografi dunia. Tak hanya itu, buku ini juga dilengkapi dengan beberapa pertanda dalam fenomena dunia, dan memberikan perhatian yang mulia untuk survei teknik, terutama Hidrologi.
Penguasaan di bidang ini meliputi masalah penyediaan berbagai sarana cairan bersih, pengendalian sikap yang dibuat cairan, serta penemuan berbagai teknologi hidrologi. Teknologi pengeolaan yang dikenalkan al Karaji merupakan cara pengelolaan cairan yang canggih yang membuat pasokan cairan di kota-kota modern Islam tetap melimpah sehingga perkembangan kota tetap pesat.
Hal itu diungkapkan Mohammed Abattouy dalam karyanya bertingkat Muhammad Al-Karaji: A Mathematician Engineer from the Early 11th Century. Menurut Abattouy, pengusaan teknologi mesin cairan di dunia Islam telah melahirkan sebuah revolusi pertanian yang berbasis pada penguasaan di bidang Hidrologi.
Sumber:
▪️https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Karaji
▪️http://p2k.unkris.ac.id/id3/2-3065-2962/Al-Karaji_109468_p2k-unkris.html
▪️https://almunawwirkomplekq.com/abu-bakar-bin-muhammad-al-husain-al-karaji/
▪️https://www.republika.co.id/berita/prndlq313/dedikasi-alkaraji-dalam-bidang-matematika-dan-mesin
▪️https://ft.umj.ac.id/ftumj/Detail-Berita-Fakultas/250/biografi-al-karaji.html
▪️https://www.fiqhislam.com/agenda/tokoh/11045-ilmuwan-muslim-muhammad-al-karaji-pakar-matematika-pencipta-mesin
#MetodeKauny #HafizhOnTheStreet #HOTSerDaerah #PejuangAlquran #HijrahituMudah
FB http://Facebook.com/hafizhonthestreet
IG http://Instagram.com/hotsofficial_kauny
YT https://bit.ly/Youtube_HOTSOfficial
Web www.hafizhonthestreet.com
0821 5117 5117