Sabar adalah Separuh Keimanan

#20JumadilAwal1444H #Catatankeluarga

Sahabat HOTS, Beberaoa waktu terakhir ini, negeri kita kembali mengalami berbagai musibah. Mulai dari gempa bumi yang mengguncang Cianjur hingga mini masih sering terjadi gempa susulan, rumah-rumah mereka hancur rata dengan tanah dan korban meninggal dunia pun mencapai 600 orang bahkan masih ada yang belum ditemukan dan para warga yang selamat masih harus bertahan di tenda-tenda pengungsian.

Lalu apa yang diajarkan oleh Islam ketika menghadapi musibah tersebut? Tentu tidak asing di telinga kita yakni ‘sabar’, karena sabar adalah separuh dari keimanan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Qs. Al-Bqarah:153)

Kita didik untuk sabar. Karena hal tersebut sangatlah penting dalam Islam, sehingga porsinya separuh dari kesempurnaan kualitas dan tingkat keimanan kita. Karena pentingnya sabar itulah, Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an surat Al-‘Ashr menegaskan, bahwa kita diperintahkan untuk saling berwasiat, saling memberikan nasihat agar berbuat sabar, bukan hanya agar berbuat yang benar. Bahwa wasiat untuk bersabar menjadi salah satu di antara empat komponen yang sangat penting bagi keselamatan dan kebahagiaan kita, baik di dunia maupun di akhirat.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ

Dari Shuhaib radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik untuknya. Dan hal itu tidak ada kecuali pada diri seorang Mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan maka dia pun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan untuknya. Apabila dia tertimpa kesulitan maka dia pun bersabar, maka hal itu juga sebuah kebaikan untuknya.” (HR. Muslim [2999] lihat al-Minhaj Syarh Shahih Muslim[9/241])

Imam Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadrak dan beberapa Ulama’ rawi lain meriwayatkan dari Ibn Mas’ud:

“الصَّبْرُ نِصْفُ الإِيمَانِ”

“Sabar adalah separuh dari iman.”

Lalu bagaimana kejelasan tentang sabar adalah separuh iman? Bukankah selain sabar masih ada akhlak-akhlak lain yang tak kalah penting. Seperti jujur, adil dan qanaah? Serta perintah-perintah Allah yang lain seperti puasa, solat dan zakat? Imam al-Ghazali mengulas hadis ini dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin, pada Bab Sabar dan Syukur. Ulasan beliau terangkum pada beberapa poin di bawah ini:

1. Sabar separuh dari iman dapat dimaknai bahwa, ajaran Islam mencakup hal-hal yang bermanfaat serta merugikan di dunia dan akhirat.

2. Ibadah seperti zakat dan puasa merupakan perwujudan sifat sabar juga. Zakat adalah wujud sabar atau menahan diri dari sifat dasar manusia yang tak suka memberikan apa yang ia miliki secara cuma-cuma. Sedang puasa adalah wujud sabar dalam menahan diri dari makan, minum dan berhubungan suami-istri.

3. Sabar atas syahwat perut dan kemaluan disebut iffah (menjaga diri dari hal yang diharamkan). Sabar atas perasaan dendam dan rasa marah disebut hilmu (bijaksana). Sabar dalam memperoleh kebutuhan hidup yang sedikit disebut qanaah (menerima apa adanya). Dan sabar atas menjalani hidup hanya melalui kebutuhan-kebutuhan utama manusia disebut zuhud.

4. Sabar pada dasarnya adalah menghadapi dengan baik hal-hal yang tak disukai oleh hawa nafsu. Maka sabar tidaklah hanya dibutuhkan saat tertimpa musibah. Tapi juga saat melakukan hal-hal baik atau menghindari hal-hal buruk, yang diri manusia cenderung menginginkan sebaliknya. Sabar harus dipraktikkan tidak hanya tatkala tertimpa musibah. Tapi, juga saat semisal belajar, bekerja atau menolong orang lain.

5. Sabar merupakan pertarungan dalam diri manusia antara melaksanakan perintah agama serta menuruti keinginan sesaat manusia. Dalam Bahasa Imam Al-Ghazali, antara ba’isuddin (dorongan agama) dan ba’isulhawa (dorongan nafsu).

Nah Sahabat, itulah sedikit penjelasan tentang sabar separuh dari keimanan. Semoga bermanfaat. Dan mari kita doakan saudara-saudara kita yang tertimpa musibah, Allah berikan kekuatan lahir maupun batin dengan selalu memohon pertolongan-Nya melalui sabar dan shalat. Semoga musibah yang melanda negeri kita segera pulih. Mari bantu dengan apa yang kita punya, semampu kita. Semoga keadaan segera pulih kembali. Aamiin

Sumber:

▪️https://islami.co/sabar-separuh-dari-iman-bagaimana-maksudnya/▪️https://sumsel.kemenag.go.id/opini/view/1781/pentingnya-sabar-dalam-menghadapi-musibah

#MetodeKauny #HafizhOnTheStreet #HOTSerDaerah #PejuangAlquran #HijrahituMudah

FB http://Facebook.com/hafizhonthestreetIG http://Instagram.com/hotsofficial_kaunyYT https://bit.ly/Youtube_HOTSOfficialWeb www.hafizhonthestreet.com0821 5117 5117

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top