Mau Terhindar dari Sifat Riya? Gini Caranya!
Part I

Sahabat HOTS,
Mimin mau tanya, pernahkah kita melakukan suatu amalan atau hal-hal yang jarang sekali kita lakukan, namun ketika ada orang lain hal tersebut kita lakukan, karena ingin mendapat rasa simpati bahkan pujian? Hayooo, yuk tanya hati kita masing-masing. Berhati-hatilah, barangkali saja kita sudah terjangkit virus riya. Astaghfirullah

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَرِئَاءَ النَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ

Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan. (Qs. Al Anfal:47)

Tidak akan mudah bagi kita untuk menghindari sifat riya, karena riya itu samar. Lalu bagaimana caranya agar kita bisa terhindar dari sifat tersebut? Yuk simak artikel pekan ini!

Hal-hal yang bisa kita lakukan adalah:

  1. Luruskanlah niatmu

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah meluruskan niat. Apabila niat kita baik, Lillahi Ta’ala (hanya karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala) maka insyaAllah itu akan dicatat sebagai pahala. Sebaliknya, jika terbesit rasa ingin dipuji oleh manusia maka perbuatan kita tidak memperoleh apapun.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]

2. Menjaga tauhid dan selalu mendekatkan diri pada Allah

Ini penting sekali kita lalukan, menanamkan pada diri bahwa Allah Maha Besar dan paling berhak untuk memiliki sifat baik. Melakukan segala amalan agar bisa istiqomah di jalan Allah.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيْلًاۖ

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka . Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali” (QS. An Nisaa’:142).

3. Hadirkan rasa syukur dalam hatimu

Sahabat, point selanjutnya adalah menghadirkan rasa syukur dalam hati kita, tak lupa lisan kita selalu membaca hamdalah. Selalu melihat hal apa pun sebagai pemberian dari Allah. Jangan sampai apa yang dilakukan hanya demi mencari, pengakuan dari orang lain semata atau pencitraan semata.

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (Qs Al Baqarah:152)

4. Berusaha untuk mengendalikan hati

Cara selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan berusahalah mengendalikan hati agar tidak terlena oleh pujian manusia. Terkadang Sebuah pujian memang bisa memotiviasi diri menjadi lebih baik. Namun demikian, juga bisa menjadi racun hingga membuat kita jadi riya.

Selain 4 point di atas, masih ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan. Apa saja itu? Tunggu kelanjutannya pekan depan ya Sahabat!

to be continue

Sumber:
▪️https://cintalia.com/kehidupan/tips-kehidupan/cara-menghindari-sifat-riya
▪️https://muslima.hops.id/khazanah/pr-3042153039/5-cara-menghindari-riya-salah-satunya-dengan-perbanyak-rasa-syukur
▪️https://dalamislam.com/akhlaq/cara-menghindari-riya

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top