Inilah yang Paling Dikhawatirkan Rasulullah ﷺ Tentang Riya

#RamadhanBangkit #15Rajab1443H #CatatanKelurga

Sahabat HOTS Fillah,
Salah satu sifat orang munafik adalah riya dan juga termasuk penyakit hati yang harus kita hindari karena dapat merusak amal kebaikan. Amatlah sia-sia jika amal ibadah kita hangus hanya karena ingin dilihat dan mendapat pujian.

Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa orang yang berbuat rjya termasuk golongan orang yang celaka. Seperti yang kita ketahui pekan lalu tentang bahayanya riya, orang yang berbuat riya itu tidak akan mendapatkan kebaikan atas apa yang mereka kerjakan.

Dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah ayat 264, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰىۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَاۤءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ – ٢٦٤

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah: 264)

Pada suatu kesempatan Rasulullah ﷺ menyampaikan pesan kepada para Sahabatnya tentang kekhawatirannya tentang riya akan terjadi apda umatnya. Dan kekhawatiran Rasulullah terhadap umatnya ini disampaikannya melalui Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad berikut ini: 

Rasulullah ﷺ bersabda:

عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ ». قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « الرِّيَاءُ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جُزِىَ النَّاسُ بِأَعْمَالِهِمْ اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِى الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً

Dari Mahmud bin Labid, Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya yang paling ku khawatirkan akan menimpa kalian adalah syirik Ashgor.” Para Sahabat bertanya, “Apa itu syirik Ashgor, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Syirik Ashgor adalah riya, Allah Ta’ala berkata pada mereka yang berbuat riya pada hari kiamat ketika manusia mendapat balasan atas amalan mereka: ‘Pergilah kalian pada orang yang kalian tujukan perbuatan riya di dunia. Lalu lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan dari mereka?” (HR. Ahmad 5: 429)

Nah dari Hadits di atas ada beberapa hikmah atau faedah di antaranya:

  1. Begitu khawatirnya Rasulullah ﷺ akan terjerumusnya umat ini pada syirik ashgor.

2- Begitu sayangnya Rasulullah ﷺ pada umatnya karena beliau begitu semangat untuk memberikan petunjuk dan nasehat. Tidak ada suatu kebaikan kecuali beliau sampaikan, tidak pula suatu kejelekan kecuali beliau memperingatkan pada umatnya.

  1. Jika syirik ashgor begitu dikhawatirkan akan menimpa Sahabat Rasulullah ﷺ padahal mereka begitu dalam ilmunya dan kuat imannya, lantas bagaimana lagi dengan orang-orang yang berada di bawah para sahabat?
  2. Syirik terbagi menjadi syirik akbar (besar) dan syirik ashgor (kecil). Syirik akbar adalah menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal yang menjadi kekhususan bagi Allah. Syirik ashgor adalah sesuatu yang dalam dalil disebut syirik namun tidak mencapai derajat syirik akbar.

Lalu, kapan dua syirik kecil ini dapat menjadi syirik besar?

Yaitu dengan tiga hal, sebagai berikut:

▪️Jika dia tidak akan pernah melakukan ibadah, kecuali dengan praktek riya. atau sum’ah.
▪️Lebih dominan amalannya berjalan di atas riya atau sum’ah.
▪️Keinginan pelaku dalam amalannya adalah dunia, tidak pernah mengharapkan wajah Allah atau balasan di akhirat.

Apa itu sum’ah?
Sum’ah merupakan perbuatan menonjolkan inadah agar didengar oleh orang atau menyebutkan amal yang dikerjakan agar orang-orang memujinya.

Apa sih yang menyebabkan orang berbuat riya?

Dari berbagai sumber, bahwa lahirnya riya terjadi karena cinta dunia dan melupakan akhirat, sedikit bertafakur dan merenungkan bahaya riya serta kenikmatan akhirat. Semua ini berasal dari hubbud dunya dan hubbus syahwat. Keduanya adalah pokok segala kesalahan, sumber segala dosa karena apabila suatu ibadah diniatkan semata-mata murni karena Allah, maka ia akan terbebas dari apa yang merusaknya kecuali ridha Allah dan surga. Oleh karena itu, mengetahui sebab-sebab lahirnya riya, merupakan hal yang penting untuk bisa mencegahnya dan mengobatinya dari keinginan untuk berbuat riya.

Nah Sahabat, semoga penjelasan di atas memberikan manfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita dalam melakukan berbagai amalan.

Sumber:
▪️https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5798540/riya-adalah-penyakit-hati-yang-harus-dihindari-ini-ciri-cirinya
▪️https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5798540/riya-adalah-penyakit-hati-yang-harus-dihindari-ini-ciri-cirinya
▪️https://muslimah.or.id/9937-jenis-jenis-riya-rincian-dan-macam-macam-pelakunya.html
▪️https://muslim.or.id/58475-kapan-riya-dan-sumah-menjadi-syirik-besar.html
▪️https://mesir.muhammadiyah.id/2021/03/27/riya-penyakit-hati-yang-dikhawatirkan-nabi-saw/
▪️https://rumaysho.com/2946-riya-yang-paling-nabi-khawatirkan.html

#MetodeKauny #HafizhOnTheStreet #HOTSerDaerah #PejuangAlquran #HijrahituMudah

FB http://Facebook.com/hafizhonthestreet
IG http://Instagram.com/hotsofficial_kauny
YT https://bit.ly/Youtube_HOTSOfficial
Web www.hafizhonthestreet.com
0821 5117 5117

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top